masalahnya. Untuk seorang remaja dia sangat tinggi (175cm) pada usia 12 tahun dan tubuhnya jadi terlatih
karena sering berkelahi. Suatu hari, ia berkelahi dengan seorang siswa di sport zone, universitas tokyo.
Kemampuannya berkelahi, kecepatannya dan kekuatan fisiknya menarik perhatian pelatih basket dan menawari
hanamichi untuk bergabung dengan tim basketnya.
Pada suatu latih tanding, pada umur 17 tahun (189cm), melawan tim nasional jepang, hanamichi menunjukkan
kemampuan yang sangat mengejutkan dengan mencetak 33 poin. Walaupun timnya kalah dengan hanya menvetak 59 poin
(59-115), pertandingan tersebut telah menjadi pertandingan pertama yang menggembirakan bagi hanamichi.
Hanamichi menjadi pusat perhatian dan mendapat sebutan sebagai “The Hope of The Japanese Basketball” alias
harapan bagi dunia basket jepang.
Beberapa tahun kemudian, ayahnya jatuh sakit. Hanamichi pulang kembali ke Tokyo. Setelah sampai di Tokyo
ia langsung menuju rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Namun ketika menyeberang jalan, ia tertabrak mobil yang melaju
dengan kecepatan tinggi. Meski mempunyai tubuh sekeras besi, efeknya terlalu kuat. Hanamichi pingsan lalu dia segera
dibawa ke rumah sakit namun ia telah meninggal sebelum sampai kamar operasi. Ia meninggal pada usia 18 tahun.
Dunia basket jepang benar-benar hancur karena telah kehilangan bintang masa depannya. Penulis komik, Takehiko Inoue,
menciptakan serial komik “Slam Dunk” berdasarkan kisah masa muda Hanamichi Sakuragi.
Keren ya, ternyata ada versi asli dari karakter kartunnya ya?
sumber: kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar